Your browser doesn't support javascript.
loading
Exploring herbal remedy utilization for wound healing: Patterns, patient preferences, and implications for nursing practice.
Setyawati, Andina; Yusuf, Saldy; Jafar, Nuurhidayat; Sagita, Rina Wijayanti.
Afiliação
  • Setyawati A; Department of Medical and Surgical Nursing, Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia.
  • Yusuf S; Department of Medical and Surgical Nursing, Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia.
  • Jafar N; Department of Community Nursing, Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia.
  • Sagita RW; Nurse of Dr Soeradji Tirtonegoro Hospital, Klaten, Central Java, Indonesia.
Int J Nurs Knowl ; 2023 Nov 29.
Article em En | MEDLINE | ID: mdl-38031257
TUJUAN: Penggunaan terapi herbal untuk penyembuhan luka merupakan hal yang perlu diperhatian pada praktek pengobatan tradisional. Kualitas asuhan keperawatan pada pasien dengan luka diabetik dapat ditingkatkan dengan memahami pola penggunaan terapi herbal oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik penggunaan terapi herbal untuk menyembuhkan luka oleh individu dengan diabetes. METODE: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah responden berjumlah 453 orang. Data demografis yang diidentifikasi mencakup usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, suku bangsa, jarak rumah dari pelayanan kesehatan, durasi penggunaan terapi herbal, dan lama mengalami luka. Analisa data dengan menggunakan statiktik deskriptif yang terdiri dari rerata, standar deviasi, dan persentase. HASIL: Rata-rata usia responden adalah 55,39 tahun, dengan sebagian besar merupakan pekerja non-pegawai negeri sipil (60,3%) dan memiliki tingkat pendidikan rendah (67,1%). Kemiri (9,7%) dan sirih hijau (6,8%) adalah herbal yang paling umum digunakan untuk penyembuhan luka. Anggota keluarga menjadi sumber informasi utama (29,1%) dan mayoritas responden mendapatkan herbal dari kebun pribadi (43,7%). Meskipun 94,2% peserta tidak melaporkan penggunaan herbal kepada tenaga kesehatan, 53,4% menggunakan herbal dengan tujuan untuk menyembuhkan luka. Adanya efek baik positif maupun negatif dari penggunaan terapi herbal yang dilaporkan responden menunjukkan pengalaman penggunaan herbal yang masih bervariasi. Konsistensi penggunaan herbal yang mencakup dosis, cara konsumsi dan cara pengolahan oleh responden secara individu belum dapat disimpulkan. KESIMPULAN: Terapi herbal yang digunakan untuk penyembuhan luka oleh responden pada umumnya merupakan rekomendasi dari keluarga. Keragaman pola penggunaan dan efek menunjukkan perlunya penelitian tentang keamanan dan efektivitas herbal lebih. Teridentifikasinya efek terapi herbal yang konsisten pada penyembuhan luka dapat digunakan untuk pertimbangan mengintegrasikan preferensi pasien pada praktik kesehatan. IMPLIKASI UNTUK PRAKTIK KEPERAWATAN: Hasil penelitian ini menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pasien dan penyedia layanan kesehatan mengenai penggunaan terapi herbal. Perawat penting untuk menghargai preferensi pasien terhadap praktik penyembuhan tradisional dan memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang tepat dan efektif. Strategi terapi herbal yang berorientasi pada pasien dapat meningkatkan kualitas praktik keperawatan dan mendukung perawatan luka dilaksanakan secara holistik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dijadikan pedoman intervensi keperawatan, dapat memfasilitasi pengambilan keputusan yang terinformasi, dan meningkatkan kualitas hasil perawatan.
Palavras-chave

Texto completo: 1 Base de dados: MEDLINE Idioma: En Ano de publicação: 2023 Tipo de documento: Article

Texto completo: 1 Base de dados: MEDLINE Idioma: En Ano de publicação: 2023 Tipo de documento: Article